Minggu, 09 April 2017

TESTIMONI PERKULIAHAN



TESTIMONI PERKULIAHAN

Pada saat saya memasuki semester 2 saya mendapat mata kuliah Psikologi Pendidkan. Awalnya bingung apa yang harus dipelajari. Setelah saya  mempelajari mata kuliah psikologi pendidikan ini saya mengerti apa yang diajarkan di mata kuliah ini.

Setelah saya  belajar psikologi pendidikan kurang lebih 3 bulan ini saya jadi mengerti tentang apa itu motivasi, teknologi pendidikan dan lain sebagainya. Apalagi ketika di beri tugas untuk observasi ke sekolah. Itu adalah pengalaman pertama saya dalam observasi ke sekolah.

Saya berterima kasih kepada dosen yang terlibat karena sudah membimbing sya dalam mata kuliah Psikologi pendidikan ini.  Mudah mudahan apa yang sudah diberikan oleh ibu dosen dapat diterapkan di masa yang akan datang.


Sabtu, 08 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDKAN



Teknologi dan pendidikan
Revolusi teknologi
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Masyarakat informasi baru masih mengandalkan beberapa keahlian nonteknologi mendasar, seperti : keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah,  berfikir mendalam, berfikir kreatif, dan bersikap positif. Akan tetapi didunia yang kini berorientasi teknologi, kompetisi orang makin ditantang dan diperluas dengan cepat (Bitter & Pierson, 2002; Collis 7 sakamoto, 1996; Nickerson, 2000).

Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, terapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi berubah secara dramatis. Perhatikan fakta bahwa pada 1983 hanya ada 50.000 komputer di sekolah-sekolah Amerika. Pada tahun 2002, ada lebih dari 6 juta setiap sekolah di Amerika kini setidaknya punya 1 komputer.

Banyak guru tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai menggunakan komputer, dan banyak sekolah tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang diperlukan. Dan dengan menyediakan perkekmbangan teknologi yang pesat, komputer yang dibeli sekolah menjadi cepat ketinggalan zaman. Bahkan ada yang rusak dan perlu diperbaiki (Baines, Deluzain, & Stanley, 1999).

Komputer masih sering dipakai untuk kegiatan yang biasa, bukan untuk pembelajaran yang konstruktif dan aktif (Newby dkk., 2000). Dalam sebuah survei, mayoritas siswa SMP dan SMA dilaporkan menggunakan komputer pada level minimal selama 30 pelan (Becker, 1994).
Kenyataan ini berarti pembelajaran di sekolah belum di revolusionerkan secara tekologis. Hanya ketika sekolah punya guru yang terlatihsecara logis, maka revolusi teknologi akan benar-benar mengubah sekolah-sekolah (Howell & Dunnivant, 2000; Tomei, 2002).

Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet barisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga dan dapat diakses murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru ketimbang buku teks. Pada tahun 2000, 98% sekolah umum di Amerika telah terhubung dengan internet, dan 77% punya kelas komputer yang terhubung dengan internet.

World wide web (web) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis. Web memberi struktur yang dibutuhkan Internet. Perpustakaan, museum, unversitas, perusahaan, organisasi, dan individu menampilkan informasi di web, semuanya dapat di akses oleh murid dengan meng-klik kata atau gambar yang ada di layar komputer. Website adalah lokasi individu atau organisasi. Email asalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.

Internet adalah alat pembelajaran penting dalam proyek karya teknologi yang disebut Cooperative Networked Educational Community of Tomorrow (Co-NECT) (Jones, Tasmusen, & Moffit, 1997).

Internet bisa memperluas akses kepengetahuan dan orang di seluruh dunia. Dua sumber yang bagus untuk mempelajari lebih banyak mengenai internet dan cara membawanya ke kelas adalah cybereducator  (bisel dkk., 2002).

Teknologi dan diversitas sosiokultural
Komputer sering dipakai untuk aktivitas yang berbeda di kelompok sosiokultural yang berbeda. Sekolah yang memiliki lebih banyak murid minoritas berpendapatan rendah cenderung menggunakan komputer untuk latihan menulis atau berhitung (Maddux, Jhonson & Wills, 1997). Sebaliknya, sekolah yang mempunyai lebih banyak murid kulit putih kelas menengah ke atas menggunakan komputer untuk aktivitas pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktif. Anak lelaki yang menggunakan komputer untuk aplikasi matematika dan sains, sedangkan perempuan untuk penulisan (Beal, 1994).


Kamis, 06 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Perencanaan dan instruksi learner- centered
Prinsip Learner- centered
Instruksi dan perencanaan learner-centered  adalah pada sista, bukan guru. Presepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor yang paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi belajar (McCombs, 2001: McCombs & Quiat, 2001).
Learner-centered principles work grup (1997) percaya bahwa selama dekade yang lalu riset psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan meningkatkan pemahaman kita tentang aspek kognitif, emosional, dan kontekstual dari pembelajaran. Prinsip ini dikembangkan oleh gugus tugas American psycological (APA) yang diklasifikasikan berdasarkan empat faktor: kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional, perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.

Faktor kognitif dan metakognitif
Ada enam prinsip, yakni proses pembelajaran, tujuan proses pembelajaran . konstruksi pengetahuan, pemikiran strategis, metakognisi, dan konteks pembelajaran.
1.       Sifat proses pembelajaran.
pembelajaran subjek materi yang kompleks akan sangat efektif jika dilakukan dengan melalui proses pengkonstruksian makna dari informasi dan pengalaman. Pelajar yang sukses adalah pelajar yang punya tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri.

2.     Tujuan proses pembelajaran
Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan si pelajar. Pada mulanya, murid mungkin membuat tujuan pembelajaran jangka pendek, dan mungkin cukup mempelajari dasar-dasar saja.

3.      Konstruksi pengetahuan.
Pelajar yang sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan csra mengandung makna tertentu. Pengetahuan akan bertambah luas dan makin mendalam jika murid terus membangun hubungan antara informai baru dengan pengalaman dalam pengetahuan mereka yang sudah ada.

4.      Pemikian strategis
Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mereka terus-menerus mengembangkan keterampilan strategis mereka dengan medalami ulang strategis yang sukses, dengan menerima petunjuk  dan tanggapan (feedback), dan dengan menggunakan observasi atau berinteraksi dengan model yang tepat. Hasil murid akan bertambah baik apabila guru membantu murid meningkatkan dan mengembangkan strategi mereka.

5.      Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi).
Pelajar yang sukses adalah pelajar yang metakognitif. Mereka merenungkan cara mereka belajar dan berfikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable, memilih strategi yang tepat, dan memantau kemajuan mereka dalam meuju tujuan pembelajaran.  Selain itu, pelajar yang sukses tau apa yang harus dilakukan jika muncul masalah atau mereka tidak membuat kemajuan yang berarti menuju ke tujuan pembelajaran.

6.      Konteks pembelajaran
Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik pembelajaran. Guru memainkan peran penting daalam pembelajaran anak. Kultus bisa banyak mempengaruhi banyak aspek pembelajaran dan pendidikan, seperti motivasi, proses belajar, dan cara berfikir. Teknologi dan praktik intruksional harus di sesuaikan dengan tinkat pengetahuan, kemampuan dan strategi pembelajaran anak.

Faktor motivasi dan emosional
Motivasi dan emosi aadalah aspek penting dalam pembelajaran, dan dideskripsikan dalam dua prinsip learner-centered.

7.      Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran.
Keyakinan san ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.

8.      Motivasi intrinsik untuk belajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi dari diri sendiri (self-determined). Rasa ingin tau, pemikiran mendalam, dan kreativitas adalah indikator yang baik dari motivasi intrinsik anak untuk belajar.

9.      Efek motivasi terhadap usaha
Usaha adalah aspek penting dari motivasi untuk belajar. Pembelajaran yang efektif membutuhkan banyak waktu, energi, dan ketekunan. Pembelajaran anak akan membaik jika guru mendorong usaha anak dan ketekunan anak pada tugas.



Selasa, 04 April 2017

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Hasil Observasi di Sekolah SMA Swasta Eria Medan
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah             : SMA SWASTA ERIA MEDAN
Tahun Berdiri              : 1960
Alamat Sekolah           :  Jalan Sisingamangaraja No.195
Biaya Sekolah :
1.      SMA KELAS X
Uang sekolah :  Rp. 210.000,00

2.      SMA KELAS XI
Uang sekolah :Rp.210.000,00

3.      SMA KELAS XII
Uang sekolah  :Rp.210.000,00
Konsep E-Learning     : Belum Digunkan
URAIAN OBJEKTIF OBSERVASI
Observasi dilakukan di kelas XII-IPA 1, SMA Eria Medan pada :
Tanggal Pelaksanaan   :  Jumat, 31 Maret 2017
Waktu Pelaksanaan     : 09.50 – 10.25 WIB
Lama Pelaksanaan       : selama 35 menit
Suasana kelas pada saat itu sangat kondusif dan mereka juga sangat antusias dalam menerima materi yang diberikan oleh guru mereka.
LAPORAN OBSERVASI
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XII-IPA 1 SMA Swasta Eria Medan, ada beberapa hal yang dapat kami amati, antara lain :
1.      Konsep E-Learning
SMA Swasta Eria Medan belum menggunakan konsep pembelajaran e-learning. SMA Swasta Eria Medan masih menggukan white board sebagai media untuk guru mengajar.
2.      Manajemen Kelas

A.    Fisik
·         Ruangan kelas mendapat pencahaayan yang cukup
·         Suhu di ruangan kelas stabil
·         Ruangan kelas bersih
·         Ruangan kelas cukup sempit

B.     Non Fisik
·         Guru dapat memanajemen kelas dengan baik sehingga pembelajaran berlangsung secara kondusif

3.      Orientasi Belajar
Orientasi belajar yang digunakan berupa orientasi belajar campuran, dimana antara guru dan siswa saling berinteraksi baik selama proses belajar mengajar berlangsung. Guru pembimbing menanyakan sesuatu yang belum dimengeri oleh anak didiknya, dengan begitu maka timbulah suasana kelas yang aktif, saling memberikan pertanyaan dan sanggahan apabila ada sesuatu yang mengganjal dari siswa didiknya ataupun guru pembimbing nya.
4.      Motivasi
·         Motivasi murid pada saat itu cukup tinggi. Pada saat  guru mengajar dan memberikan sebuah pertanyaan murid antusias menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk oleh guru.
·         Need for achievement siswa tinggi, mereka berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru.
·         Murid aktif menjawab soal dari guru.

5.      Perspektif Motivasi
Dari hasil pengamatan kami dapat ditemukan beberapa perspektif motivasi dalam proses pembelajaran tersebut, yaitu:
·         Perspektif Humanistis
Perspektif ini terlihat dari diberinya kebebasan bagi siswa untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru.

·         Perspektif Kognitif
Perspektif ini terlihat dari antusiasnya murid menjawab soal dari guru untuk membuktikan bahwa mereka telah memahami materi tersebut.

·         Perspektif Sosial
Perspektif ini terlihat dari hubungan antar guru dan murid yang terjalin dengan baik.

6.      Rangkuman Hasil Observasi
SMA Swasta Eria Medan belum menggunakan konsep pembelajaran e-learning. Hal ini tampak dari penggunaan white board sebagai media guru untuk mengajar. Motivasi siswa tergolong cukup tinggi dikarenakan siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Orientasi belajar yang terdapat selama proses pembelajaran tidak hanya menggunakan konsep teacher-centered tetapi terdapat juga konsep learner-centered. Perspektif dalam motivasi juga beragam mulai dari perspektif humanistis, perspektif kognitif, sampai perspektif sosial. Proses pembelajaran juga berjalan dengan baik dikarenakan manajemen kelas yang baik.
7.      Testimoni
                               I.            Muhammad Syahreza (161301008)
Menurut saya ini adalah pengalam pertama saya dalam melakukan observasi. Apalagi sekolah tersebut merupakan sekolah saya dulu sehingga saya makin antusias dalam melakukan observasi. Kedepannya saya berharap dapat lebih baik lagi dalam melakukan observasi.
                            II.            Yunita (161301009)
Sungguh ini merupakan pengalaman yang sangat-sangat menyenagkan sekaligus mengesankan. Kembali teringat waktu masih duduk di bangu SMA satu tahun silam. Rasanya menjadi pengamat antara seorang siswa dan guru pembimbing merupakan hal yang baru bagi saya, dapat mengunjungi lokasi dan saling berbaur dengan siswa/siswi SMA merupakan kesenangan yang tiada terkira. Dapat berbagi cerita tentang dunia perkulian kepada adik-adik SMA yang ingin lanjut ke perguruan tinggi dan sangat penasaran dengan dunia perkulian. Antusias mereka sangat besar dalam belajar, saya salut dan bangga ternyata masih ada siswa yang sangat giat dalam belajar nya.
                         III.            Maudy Maulina (161301018)
Menurut saya, ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengobservasi secara langsung ke sekolah dan melihat langsung bagaimana siswa tersebut menerima materi dari guru dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan guru di dalam kelas. Menurut saya, dalam hal ini praktek langsung ke lapangan lebih efektif dibandingkan belajar teori tetapi tentu kita harus memahami teorinya terlebih dahulu sebelum melakukan observasi. Saya sangat berantusias dalam observasi ini.
                         IV.            Friska N. Mendrofa (161301052)
Observasi ini adalah yang pertama kali saya lakukan. Mungkin sedikit menantang karena yang kami observasi adalah anak SMA yang notabene usianya tidak terlalu jauh dari kami. Banyak pengalaman yang saya dapat khususnya tentang pendekatan kepada anak remaja. Observasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
                            V.            Stevany H. Sinaga (161301055)
Menurut saya observasi ini adalah sebuah pengalaman baru bagi saya. Bagi saya observasi ini adalah metode yang efektif karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan. Sehingga observasi ini menjadi suatu panutan untuk kedepannya.
                         VI.            Michael C.  Siahaan (161301076)
Observasi ini merupakan suatu pengalaman baru bagi saya.  Mungkin dulu melalui pandangan sebagai murid saya menganggap proses belajar mengajar adalah suatu proses yang sangat membosankan tetapi dalam observasi ini saya melihat proses belajar mengajar melalui pandangan sebagai observer (pengamat). Dalam kesempatan kali ini saya diajak untuk lebih kritis untuk mengamati hal-hal yang ada dalam proses belajar mengajar mulai dari manajemen kelas sampai motivasi siswa tersebut. Tugas observasi ini merupakan pengalaman berharga bagi saya dan mebuat saya semakin antusias untuk melakukan tugas-tugas lainnya di p