Minggu, 02 Juli 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Pendidikan anak berkebutuhan khusus
A. PENGERTIAN
Anak dengan kebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan (bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, mental-intelektual, social, emosional) dalam proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Dengan demikian, meskipun seorang anak mengalami kelainan/ penyimpangan tertentu, tetapi kelainan/penyimpangan tersebut tidak signifikan sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus, anak tersebut bukan termasuk anak dengan kebutuhan khusus

Anak – anak yang memiliki kebutuhan individual yang bersifat khas tersebut dalam proses perkembangannya memerlukan adanya layanan pendidikan khusus. Dengan demikian, ABK dapat diartikan sebagai anak yang memiliki kebutuhan individual yang bersifat khas yang tidak bisa disamakan dengan anak normal pada umumnya sehingga dalam perkembangannya diperlukan adanya layanan pendidikan khusus agar potensinya dapat berkembang secara optimal.

JENIS JENIS ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
Klasifikasi anak berkebutuhan khusus ada bermacam-macam tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Untuk keperluan pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusus akan dikelompokkan menjadi 10 jenis sebagai berikut :
1)      Anak berkelainan penglihatan (Tuna netra).
2)      Anak berkelainan pendengaran (Tuna rungu).
3)      Anak berkelainan fungsi otot dan alat gerak (Tuna daksa).
4)      Anak berkelainan intelektual (Tuna grahita).
5)      Anak berkesulitan belajar.
6)      Anak lamban belajar.
7)      Anak berkelainan tingkah laku (Tuna laras).
8)      Anak berbakat.
9)      Anak dengan gangguan komunikasi.
10)  Anak tuna ganda.

B. FAKTOR PENYEBAB ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Tidak ada faktor penyebab tunggal yang mengakibatkan anak berkebutuhan khusus. Berbagai macam penyebab kelainan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan atau kelainan sehingga mereka dikelompokkan menjadi anak luar biasa.
1)      Faktor penyebab internal
Penyebab faktor internal adalah berbagai penyebab yang terjadi berasal dari dalam diri anak itu sendiri.
Misalnya anak dilahirkan dengan membawa kecacatan / kelainan atau penyimpangan.

2)      Faktor penyebab eksternal
Penyebab faktor eksternal adalah berbagai penyebab yang terjadi diluar diri anak itu sendiri, misalnya terjatuh atau pengaruh lingkungan yang kurang menunjang.

BENTUK – BENTUK LAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
a.       Bentuk layanan pendidikan segregasi( pendidikan yang terpisah)
Sistem layanan pendidikan segregasi adalah  sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui sistem segregasi maksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan  secara khusus, dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan kata  lain anak berkebutuhan khusus  diberikan layanan pendidikan pada lembaga pendidikan khusus  untuk anak berkebutuhan khusus, seperti Sekolah Luar Biasa  atau Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menangah Atas Luar Biasa. Sistem pendidikan segregasi merupakan sistem pendidikan  yang paling tua. Pada  awal pelaksanaan, sistem  ini diselenggarakan  karena  adanya kekhawatiran  atau keraguan  terhadap kemampuan  anak berkebutuhan khusus untuk  belajar bersama dengan  anak normal. Selain itu, adanya  kelainan  fungsi tertentu pada  anak berkebutuhan khusus  memerlukan  layanan  pendidikan dengan  menggunakan metode yang sesuai  dengan kebutuhan khusus mereka.
Misalnya, untuk anak tunanetra, mereka memerlukan layanan khusus  berupa  braille, orientasi  mobilitas. Anak tunarungu  memerlukan komunikasi total, binapersepsi bunyi; anak tunadaksa  memerlukan layanan mobilisasi dan aksesibilitas, dan layanan terapi untuk mendukung fungsi fisiknya.
b.      Bentuk Layanan  Pendidikan Terpadu/Integrasi
Bentuk layanan pendidikan terpadu/integrasi adalah sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk  belajar bersama-sama  dengan anak biasa (normal)  di sekolah umum. Dengan demikian, melalui sistem integrasi anak berkebutuhan khusus bersama-sama dengan anak
normal  belajar dalam satu atap. Sistem pendidikan integrasi disebut juga  sistem pendidikan terpadu, yaitu  sistem pendidikan yang membawa anak berkebutuhan khusus kepada suasana keterpaduan dengan anak normal. Keterpaduan tersebut  dapat bersifat menyeluruh, sebagaian, atau keterpaduan dalam rangka sosialisasi.




PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Konseling pelayanan bimbingan dan di sekolah
Pengertian
Bimbingan merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.

bimbingan merupakan:
1.      proses yang berkesinambungan,
2.      proses membantu individu,
3.  bertujuan agar individu dapat mengarahkan dan mengembangkandirinya secara optimal sesuai kemampuannya
4. tujuan utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya
5.   Bimbingan adalah proses pemberian bantuan  yang dilakukan oleh seorang  ahli kepada individu.


Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah melalui hubungan tatap muka atau melalui media, baik secara perorangan maupun kelompok.

ciri  konseling sebagai berikut:
1. Pada umumnya dilaksanakan secara individual
2. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka
3. Dibutuhkan orang yang ahli
4. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
5. Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.



Fungsi-Fungsi Bimbingan dan Konseling
Peran bimbingan konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi –fungsi pelayanan bimbingan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

1.  Fungsi menyalurkan, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu para siswa untuk memilih jurusan sekolah, jenis sekolah sambungan atau lapangan kerja, sesuai dengan bakat, minat, kepribadian dan kemampuannya
2.   Fungsi pencegahan (preventif), bila proses bantuan yang kita berikan dalam suatu bimbingan yang bertujuan menjaga, menjauhkan siswa dari masalah yang mungkin dapat mengganggu atau menjurus kepada penyimpangan perkembangan mental atau tekanan jiwa atau timbulnya kelainan ataupun gangguan jiwa
3.   Fungsi memperbaiki atau menyembuhkan (kuratif), bila terjadi penyimpangan atau kesulitan yang sudah berakar, membantu mencari akar dari pada penyimpangan kenakalan, gangguannya, supaya dapat disembuhakan dan tercapai taraf kehidupan yang normal
4.     Fungsi memelihara (preservatif), apabila siswa sudah mencapai perkembangan yang baik (emosi dan kepribadiannya), agar menjadi tetap baik dan merupakan suatu kesatuan kepribadian yang kuat.

Tujuan Bimbingan
 1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, kehidupan masa yang akan  datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidik
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan 5.lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.
adapun bidang bimbingan konseling yang diterapkan pada sekolah :
Bidang Bimbingan Pribadi atau Individual

Pada bidang bimbingan pribadi ini pelayanan bimbingan membantu seorang siswa menemukan jalan keluar masalahnya, pemantapan sikap dan pengembangan wawasan,memantapkan pemahaman dan pengembangan seseorang untuk berkegiatan yang positive, kreatif dan produktif, pemantapan kemampuan mengambil keputusan.

2. Bidang Bimbingan Sosial atau Kelompok Pada bimbingan sosial yang ada di sekolah, pelayanan bimbingan konseling ini berusaha membantu siswa siswi mengenal dan berhubungan lingkungan nya dengan dilandasi pendidikan karakter atau sikap sikap yang baik serta bisa menyatu satu dengan yang lainnya seperti empati, tanggung jawab,jujur.

Manfaat bimbingan dan konseling
a.       Bimbingan konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
b.      Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat tingkat stress dan depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
c.       Bimbingan konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
d.      Perkembangan personal akan meningkat secara positif karena adanya bimbinga konseling.


PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Pendagogi dan andragogi
Pendagogi
Pendagogi bertujuan mewujudkan pendidikan yang berfokuskan guru .Dalam suatu model pedagogi, guru memikul tanggungjawab untuk membuat keputusan tentang apa yang akan dipelajari, dan bagaimana ia akan dipelajari, dan kapan ia akan dipelajari. Guru mengarahkan pembelajaran.

Pembelajaran disebut “siswa”. Gaya belajarnya dari pendagogi ialah dependen .Tujuanya ditentukan sebelum pembelajaran .pendagogi lebih diasumsikan siswa kurang informasi.Metode pelatihanya pasif. Guru yang akan mengontrol waktu dan kecepatan. Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.Pembelajaran lebih berpusat kepada isi atau teoritis. Guru dalam hal ini sebagai tokoh utama. Pedagogi merupakan suatu pendekatan yang hanya menempatkan peserta pelatihan sebagai obyek di dalam pelatihan, mereka mesti menerima pelatihan yang sudah di set up oleh penyelenggara pelatihan, di siapkan oleh para pelatihnya apa-apa saja yang harus dipelajari, materi-materi apa saja yang akan diterima, yang akan disampaikan, metode panyampaiannya, itu semua tergantung kepada pembimbing dan tergantung kepada sistem pelatihannya itu sendiri.

Andragogi
Andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen. Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan professional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain.

Pembelajaran itu disebut “peserta didik” .Gaya belajar andragogi independen.Tujuan pembelajaran fleksibel. Diharapkan kepada peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.Menggunakan metode pengalaman aktif. Pembelajaran juga mempengaruhi waktu dan kecepatan. Sangat pentingnya keterlibatan peserta didik .Belajar ini sangat terpusat kepada masalah dalam kehidupan nyata. Peserta sebagai contoh utama dalam hal ini.
                                                                
Pergeseran Konsepsi

Di era informasi ini implikasi pergeseran konsepsi pembelajaran berpusat pada guru ke berpusat pada siswa merupakan fenomena pendidikan yang mengejutkan. Kata “berpusat’ dalam kerangka “berpusat pada guru” atau “berpusat pada guru” atau “berpusat pada siswa” mestinya dipahami sebagai mana yang dominan pada situasi bagaimana dan untuk tujuan apa.

 Adapun beberapa asumsi pedagogi :
1.      Secara konsep diri masih ketergantungan
2.      Secara pengalaman berharga kecil.
3.      Secara kesiapan memiliki tekanan sosial.
4.      Secara perspektif waktu aplikasi ditunda.
5.      Secara orientasi untuk belajar berpusat pada subtansi mata pelajaran.
6.      Secara iklim belajar berorientasi otoritas, resmi.
7.      Secara perencanaan oleh guru.
8.      Secara perumusan tujuan juga oleh guru
9.      Secara desain logika materi pelajaran.
10.  Secara kegiatan teknik pelayanan
11.  Secara evaluasi oleh guru


Adapun beberapa asumsi andragogi :
1.      Secara konsep diri peningkatan kemandirian.
2.      Secara pengalaman pelajar adalah sumber daya yang kaya untuk belajar.
3.      Secara kesiapan peran sosial.
4.      Secara perspektif waktu kecepatan aplikasi.
5.      Secara orientasi untuk belajar berpusat pada masalah.
6.      Secara iklim belajar pemberian rasa hormat, kolaborasi.
7.      Secara perencanaan reksa diagnosis diri.
8.      Secara perumusan tujuan reksa negosiasi.
9.      Secara desain diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10.  Secara kegiatan teknik pengalaman.
11.  Secara evaluasi reksa diagnosis kebutuhan dan program pengukuran.

Perbedaan pendagogi dan andragogi
Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.
Dalam pedagogi, motivasi datang secara sendirinya, artinya disuruh atau dipaksa atau diwajibkan atau dituntut untuk mengikuti suatu pendidikan tertentu. dalam andragogi, motivasi lebih bersifat internal, datang dari diri sendiri sebagai wujud dari aktualisasi diri, penghargaan diri dan lain-lain.