Pendagogi
dan andragogi
Pendagogi
Pendagogi
bertujuan mewujudkan pendidikan yang berfokuskan guru .Dalam suatu model pedagogi,
guru memikul tanggungjawab untuk membuat keputusan tentang apa yang akan
dipelajari, dan bagaimana ia akan dipelajari, dan kapan ia akan dipelajari.
Guru mengarahkan pembelajaran.
Pembelajaran
disebut “siswa”. Gaya belajarnya dari pendagogi ialah dependen .Tujuanya
ditentukan sebelum pembelajaran .pendagogi lebih diasumsikan siswa kurang
informasi.Metode pelatihanya pasif. Guru yang akan mengontrol waktu dan
kecepatan. Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.Pembelajaran lebih berpusat
kepada isi atau teoritis. Guru dalam hal ini sebagai tokoh utama. Pedagogi
merupakan suatu pendekatan yang hanya menempatkan peserta pelatihan sebagai
obyek di dalam pelatihan, mereka mesti menerima pelatihan yang sudah di set up
oleh penyelenggara pelatihan, di siapkan oleh para pelatihnya apa-apa saja yang
harus dipelajari, materi-materi apa saja yang akan diterima, yang akan
disampaikan, metode panyampaiannya, itu semua tergantung kepada pembimbing dan
tergantung kepada sistem pelatihannya itu sendiri.
Andragogi
Andragogi berlaku bagi segala bentuk
pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan
program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft
skill), seperti pengembangan manajemen. Aplikasi andragogi berlaku di
ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan
professional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain.
Pembelajaran
itu disebut “peserta didik” .Gaya belajar andragogi independen.Tujuan pembelajaran
fleksibel. Diharapkan kepada peserta didik memiliki pengalaman untuk
berkontribusi.Menggunakan metode pengalaman aktif. Pembelajaran juga
mempengaruhi waktu dan kecepatan. Sangat pentingnya keterlibatan peserta didik .Belajar
ini sangat terpusat kepada masalah dalam kehidupan nyata. Peserta sebagai
contoh utama dalam hal ini.
Pergeseran
Konsepsi
Di era
informasi ini implikasi pergeseran konsepsi pembelajaran berpusat pada guru ke
berpusat pada siswa merupakan fenomena pendidikan yang mengejutkan. Kata
“berpusat’ dalam kerangka “berpusat pada guru” atau “berpusat pada guru” atau
“berpusat pada siswa” mestinya dipahami sebagai mana yang dominan pada situasi
bagaimana dan untuk tujuan apa.
Adapun beberapa
asumsi pedagogi :
1. Secara konsep diri masih ketergantungan
2. Secara pengalaman berharga kecil.
3. Secara kesiapan memiliki tekanan sosial.
4. Secara perspektif waktu aplikasi ditunda.
5. Secara orientasi untuk belajar berpusat pada subtansi mata pelajaran.
6. Secara iklim belajar berorientasi otoritas, resmi.
7. Secara perencanaan oleh guru.
8. Secara perumusan tujuan juga oleh guru
9. Secara desain logika materi pelajaran.
10. Secara kegiatan teknik pelayanan
11. Secara evaluasi oleh guru
Adapun beberapa asumsi andragogi :
1. Secara konsep diri peningkatan kemandirian.
2. Secara pengalaman pelajar adalah sumber daya yang kaya untuk belajar.
3. Secara kesiapan peran sosial.
4. Secara perspektif waktu kecepatan aplikasi.
5. Secara orientasi untuk belajar berpusat pada masalah.
6. Secara iklim belajar pemberian rasa hormat, kolaborasi.
7. Secara perencanaan reksa diagnosis diri.
8. Secara perumusan tujuan reksa negosiasi.
9. Secara desain diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10. Secara kegiatan teknik pengalaman.
11. Secara evaluasi reksa diagnosis kebutuhan dan program pengukuran.
Perbedaan pendagogi dan andragogi
Perbedaan antara konsep andragogi
dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian
dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan
konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki
generasi yang lalu kepada generasi sekarang.
Dalam pedagogi, motivasi datang
secara sendirinya, artinya disuruh atau dipaksa atau diwajibkan atau dituntut
untuk mengikuti suatu pendidikan tertentu. dalam andragogi, motivasi lebih
bersifat internal, datang dari diri sendiri sebagai wujud dari aktualisasi
diri, penghargaan diri dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar