Minggu, 02 Juli 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Pendagogi dan andragogi
Pendagogi
Pendagogi bertujuan mewujudkan pendidikan yang berfokuskan guru .Dalam suatu model pedagogi, guru memikul tanggungjawab untuk membuat keputusan tentang apa yang akan dipelajari, dan bagaimana ia akan dipelajari, dan kapan ia akan dipelajari. Guru mengarahkan pembelajaran.

Pembelajaran disebut “siswa”. Gaya belajarnya dari pendagogi ialah dependen .Tujuanya ditentukan sebelum pembelajaran .pendagogi lebih diasumsikan siswa kurang informasi.Metode pelatihanya pasif. Guru yang akan mengontrol waktu dan kecepatan. Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.Pembelajaran lebih berpusat kepada isi atau teoritis. Guru dalam hal ini sebagai tokoh utama. Pedagogi merupakan suatu pendekatan yang hanya menempatkan peserta pelatihan sebagai obyek di dalam pelatihan, mereka mesti menerima pelatihan yang sudah di set up oleh penyelenggara pelatihan, di siapkan oleh para pelatihnya apa-apa saja yang harus dipelajari, materi-materi apa saja yang akan diterima, yang akan disampaikan, metode panyampaiannya, itu semua tergantung kepada pembimbing dan tergantung kepada sistem pelatihannya itu sendiri.

Andragogi
Andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen. Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan professional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain.

Pembelajaran itu disebut “peserta didik” .Gaya belajar andragogi independen.Tujuan pembelajaran fleksibel. Diharapkan kepada peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.Menggunakan metode pengalaman aktif. Pembelajaran juga mempengaruhi waktu dan kecepatan. Sangat pentingnya keterlibatan peserta didik .Belajar ini sangat terpusat kepada masalah dalam kehidupan nyata. Peserta sebagai contoh utama dalam hal ini.
                                                                
Pergeseran Konsepsi

Di era informasi ini implikasi pergeseran konsepsi pembelajaran berpusat pada guru ke berpusat pada siswa merupakan fenomena pendidikan yang mengejutkan. Kata “berpusat’ dalam kerangka “berpusat pada guru” atau “berpusat pada guru” atau “berpusat pada siswa” mestinya dipahami sebagai mana yang dominan pada situasi bagaimana dan untuk tujuan apa.

 Adapun beberapa asumsi pedagogi :
1.      Secara konsep diri masih ketergantungan
2.      Secara pengalaman berharga kecil.
3.      Secara kesiapan memiliki tekanan sosial.
4.      Secara perspektif waktu aplikasi ditunda.
5.      Secara orientasi untuk belajar berpusat pada subtansi mata pelajaran.
6.      Secara iklim belajar berorientasi otoritas, resmi.
7.      Secara perencanaan oleh guru.
8.      Secara perumusan tujuan juga oleh guru
9.      Secara desain logika materi pelajaran.
10.  Secara kegiatan teknik pelayanan
11.  Secara evaluasi oleh guru


Adapun beberapa asumsi andragogi :
1.      Secara konsep diri peningkatan kemandirian.
2.      Secara pengalaman pelajar adalah sumber daya yang kaya untuk belajar.
3.      Secara kesiapan peran sosial.
4.      Secara perspektif waktu kecepatan aplikasi.
5.      Secara orientasi untuk belajar berpusat pada masalah.
6.      Secara iklim belajar pemberian rasa hormat, kolaborasi.
7.      Secara perencanaan reksa diagnosis diri.
8.      Secara perumusan tujuan reksa negosiasi.
9.      Secara desain diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10.  Secara kegiatan teknik pengalaman.
11.  Secara evaluasi reksa diagnosis kebutuhan dan program pengukuran.

Perbedaan pendagogi dan andragogi
Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.
Dalam pedagogi, motivasi datang secara sendirinya, artinya disuruh atau dipaksa atau diwajibkan atau dituntut untuk mengikuti suatu pendidikan tertentu. dalam andragogi, motivasi lebih bersifat internal, datang dari diri sendiri sebagai wujud dari aktualisasi diri, penghargaan diri dan lain-lain.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar