Kamis, 06 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



Perencanaan dan instruksi learner- centered
Prinsip Learner- centered
Instruksi dan perencanaan learner-centered  adalah pada sista, bukan guru. Presepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor yang paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi belajar (McCombs, 2001: McCombs & Quiat, 2001).
Learner-centered principles work grup (1997) percaya bahwa selama dekade yang lalu riset psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan meningkatkan pemahaman kita tentang aspek kognitif, emosional, dan kontekstual dari pembelajaran. Prinsip ini dikembangkan oleh gugus tugas American psycological (APA) yang diklasifikasikan berdasarkan empat faktor: kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional, perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.

Faktor kognitif dan metakognitif
Ada enam prinsip, yakni proses pembelajaran, tujuan proses pembelajaran . konstruksi pengetahuan, pemikiran strategis, metakognisi, dan konteks pembelajaran.
1.       Sifat proses pembelajaran.
pembelajaran subjek materi yang kompleks akan sangat efektif jika dilakukan dengan melalui proses pengkonstruksian makna dari informasi dan pengalaman. Pelajar yang sukses adalah pelajar yang punya tujuan, dan mampu mengatur diri sendiri.

2.     Tujuan proses pembelajaran
Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan si pelajar. Pada mulanya, murid mungkin membuat tujuan pembelajaran jangka pendek, dan mungkin cukup mempelajari dasar-dasar saja.

3.      Konstruksi pengetahuan.
Pelajar yang sukses bisa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan csra mengandung makna tertentu. Pengetahuan akan bertambah luas dan makin mendalam jika murid terus membangun hubungan antara informai baru dengan pengalaman dalam pengetahuan mereka yang sudah ada.

4.      Pemikian strategis
Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mereka terus-menerus mengembangkan keterampilan strategis mereka dengan medalami ulang strategis yang sukses, dengan menerima petunjuk  dan tanggapan (feedback), dan dengan menggunakan observasi atau berinteraksi dengan model yang tepat. Hasil murid akan bertambah baik apabila guru membantu murid meningkatkan dan mengembangkan strategi mereka.

5.      Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi).
Pelajar yang sukses adalah pelajar yang metakognitif. Mereka merenungkan cara mereka belajar dan berfikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable, memilih strategi yang tepat, dan memantau kemajuan mereka dalam meuju tujuan pembelajaran.  Selain itu, pelajar yang sukses tau apa yang harus dilakukan jika muncul masalah atau mereka tidak membuat kemajuan yang berarti menuju ke tujuan pembelajaran.

6.      Konteks pembelajaran
Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik pembelajaran. Guru memainkan peran penting daalam pembelajaran anak. Kultus bisa banyak mempengaruhi banyak aspek pembelajaran dan pendidikan, seperti motivasi, proses belajar, dan cara berfikir. Teknologi dan praktik intruksional harus di sesuaikan dengan tinkat pengetahuan, kemampuan dan strategi pembelajaran anak.

Faktor motivasi dan emosional
Motivasi dan emosi aadalah aspek penting dalam pembelajaran, dan dideskripsikan dalam dua prinsip learner-centered.

7.      Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran.
Keyakinan san ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.

8.      Motivasi intrinsik untuk belajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi dari diri sendiri (self-determined). Rasa ingin tau, pemikiran mendalam, dan kreativitas adalah indikator yang baik dari motivasi intrinsik anak untuk belajar.

9.      Efek motivasi terhadap usaha
Usaha adalah aspek penting dari motivasi untuk belajar. Pembelajaran yang efektif membutuhkan banyak waktu, energi, dan ketekunan. Pembelajaran anak akan membaik jika guru mendorong usaha anak dan ketekunan anak pada tugas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar