Hasil Observasi di Sekolah SMA
Swasta Eria Medan
IDENTITAS
SEKOLAH
Nama Sekolah :
SMA SWASTA ERIA MEDAN
Tahun Berdiri :
1960
Alamat Sekolah : Jalan
Sisingamangaraja No.195
Biaya Sekolah :
1. SMA
KELAS X
Uang sekolah : Rp.
210.000,00
2. SMA
KELAS XI
Uang sekolah :Rp.210.000,00
3. SMA
KELAS XII
Uang sekolah :Rp.210.000,00
Konsep E-Learning :
Belum Digunkan
URAIAN
OBJEKTIF OBSERVASI
Observasi dilakukan di
kelas XII-IPA 1, SMA Eria Medan pada :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumat, 31 Maret 2017
Waktu Pelaksanaan : 09.50 – 10.25 WIB
Lama Pelaksanaan : selama 35 menit
Suasana kelas pada saat
itu sangat kondusif dan mereka juga sangat antusias dalam menerima materi yang
diberikan oleh guru mereka.
LAPORAN
OBSERVASI
Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan di kelas XII-IPA 1 SMA Swasta Eria Medan, ada beberapa
hal yang dapat kami amati, antara lain :
1.
Konsep E-Learning
SMA
Swasta Eria Medan belum menggunakan konsep pembelajaran e-learning. SMA Swasta
Eria Medan masih menggukan white board sebagai media untuk guru mengajar.
2. Manajemen
Kelas
A. Fisik
·
Ruangan kelas mendapat pencahaayan yang
cukup
·
Suhu di ruangan kelas stabil
·
Ruangan kelas bersih
·
Ruangan kelas cukup sempit
B. Non
Fisik
·
Guru dapat memanajemen kelas dengan baik
sehingga pembelajaran berlangsung secara kondusif
3.
Orientasi Belajar
Orientasi
belajar yang digunakan berupa orientasi belajar campuran, dimana antara guru
dan siswa saling berinteraksi baik selama proses belajar mengajar berlangsung.
Guru pembimbing menanyakan sesuatu yang belum dimengeri oleh anak didiknya,
dengan begitu maka timbulah suasana kelas yang aktif, saling memberikan
pertanyaan dan sanggahan apabila ada sesuatu yang mengganjal dari siswa
didiknya ataupun guru pembimbing nya.
4.
Motivasi
·
Motivasi murid pada saat itu cukup
tinggi. Pada saat guru mengajar dan
memberikan sebuah pertanyaan murid antusias menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk
oleh guru.
·
Need for achievement siswa tinggi,
mereka berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru.
·
Murid aktif menjawab soal dari guru.
4.
5. Perspektif
Motivasi
Dari hasil pengamatan kami dapat
ditemukan beberapa perspektif motivasi dalam proses pembelajaran tersebut,
yaitu:
·
Perspektif Humanistis
Perspektif
ini terlihat dari diberinya kebebasan bagi siswa untuk menjawab soal yang diberikan
oleh guru.
·
Perspektif Kognitif
Perspektif
ini terlihat dari antusiasnya murid menjawab soal dari guru untuk membuktikan
bahwa mereka telah memahami materi tersebut.
·
Perspektif Sosial
Perspektif
ini terlihat dari hubungan antar guru dan murid yang terjalin dengan baik.
6. Rangkuman
Hasil Observasi
SMA Swasta Eria Medan belum
menggunakan konsep pembelajaran e-learning. Hal ini tampak dari penggunaan
white board sebagai media guru untuk mengajar. Motivasi siswa tergolong cukup
tinggi dikarenakan siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Orientasi belajar yang terdapat selama proses pembelajaran tidak
hanya menggunakan konsep teacher-centered
tetapi terdapat juga konsep learner-centered.
Perspektif dalam motivasi juga beragam mulai dari perspektif humanistis,
perspektif kognitif, sampai perspektif sosial. Proses pembelajaran juga
berjalan dengan baik dikarenakan manajemen kelas yang baik.
7. Testimoni
I.
Muhammad Syahreza (161301008)
Menurut
saya ini adalah pengalam pertama saya dalam melakukan observasi. Apalagi
sekolah tersebut merupakan sekolah saya dulu sehingga saya makin antusias dalam
melakukan observasi. Kedepannya saya berharap dapat lebih baik lagi dalam
melakukan observasi.
II.
Yunita (161301009)
Sungguh ini merupakan pengalaman yang
sangat-sangat menyenagkan sekaligus mengesankan. Kembali teringat waktu masih
duduk di bangu SMA satu tahun silam. Rasanya menjadi pengamat antara seorang
siswa dan guru pembimbing merupakan hal yang baru bagi saya, dapat mengunjungi
lokasi dan saling berbaur dengan siswa/siswi SMA merupakan kesenangan yang
tiada terkira. Dapat berbagi cerita tentang dunia perkulian kepada adik-adik
SMA yang ingin lanjut ke perguruan tinggi dan sangat penasaran dengan dunia
perkulian. Antusias mereka sangat besar dalam belajar, saya salut dan bangga
ternyata masih ada siswa yang sangat giat dalam belajar nya.
III.
Maudy Maulina (161301018)
Menurut
saya, ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengobservasi secara langsung
ke sekolah dan melihat langsung bagaimana siswa tersebut menerima materi dari
guru dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan guru di dalam kelas. Menurut
saya, dalam hal ini praktek langsung ke lapangan lebih efektif dibandingkan
belajar teori tetapi tentu kita harus memahami teorinya terlebih dahulu sebelum
melakukan observasi. Saya sangat berantusias dalam observasi ini.
IV.
Friska N. Mendrofa (161301052)
Observasi
ini adalah yang pertama kali saya lakukan. Mungkin sedikit menantang karena
yang kami observasi adalah anak SMA yang notabene usianya tidak terlalu jauh
dari kami. Banyak pengalaman yang saya dapat khususnya tentang pendekatan
kepada anak remaja. Observasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
V.
Stevany H. Sinaga (161301055)
Menurut
saya observasi ini adalah sebuah pengalaman baru bagi saya. Bagi saya observasi
ini adalah metode yang efektif karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam menjalankan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.
Sehingga observasi ini menjadi suatu panutan untuk kedepannya.
VI.
Michael C. Siahaan (161301076)
Observasi ini merupakan
suatu pengalaman baru bagi saya. Mungkin
dulu melalui pandangan sebagai murid saya menganggap proses belajar mengajar
adalah suatu proses yang sangat membosankan tetapi dalam observasi ini saya
melihat proses belajar mengajar melalui pandangan sebagai observer (pengamat).
Dalam kesempatan kali ini saya diajak untuk lebih kritis untuk mengamati
hal-hal yang ada dalam proses belajar mengajar mulai dari manajemen kelas
sampai motivasi siswa tersebut. Tugas observasi ini merupakan pengalaman
berharga bagi saya dan mebuat saya semakin antusias untuk melakukan tugas-tugas
lainnya di p